Tep tep tep!
Jisung berlari menuju ruangan Renjun di rawat.
" Gimana kondisi Renjun sekarang. "
" Gitu deh kak, masih koma "
" Yaudah, kakak masuk dulu. Kalian pulang aja, nanti orang tua kalian nyariin "
" Baik kak, "
" Makasih ya, udah jagain Renjun "
" Iya kak, sama sama "
Sekarang, Renjun koma. Jisung tidak bisa melakukan apa apa, ia hanya terdiam melihat adik kesayangannya tergeletak di kasur.
" Ren, kakak ada disebelah mu. Kakak akan menjaga mu hingga kau siuman. "
----
" Menurutmu, kenapa Renjun bisa gegar otak? "
" Entahlah, mungkin saja dia jatuh "
" Tapi, bisa juga karena kakak nya kan?"
" Mungkin aja kali, disekolah saja dia suka di bully habis habisan "
" Gue jadi kasian Ama si Renjun "
" Gue juga, besok sepulang sekolah kita kerumah sakit lagi "
" Boleh "
Mereka berduapun berpisah di pertigaan jalan.
" Assalamualaikum "
" Ni anak kemana sih astaghfirullah 🙄"
" Ku coba telepon temennya deh "
Tut Tut Tut
" Halo? "
" Haalo~ "
" Halo Xin Chaõ Kim, Amira ada di rumah ga? "
" Hah? Nggak kok kak. Ga ada di rumah aku, hari ini ga ada tugas. "
" Ohh, gitu yaudah. Makasih banyaak ya Kim. "
" Iya kak, sama sama"
—piip
Amiraaa 👻
Mir
Miraa
Amiraaa
Woi
Miraaaaaaaa
Miiraaaaaa kemana aja kamuu? Kalo baca chat ini, PULANG KAU!
PULANG LHO YA!
" dah lah, ku pergi ke rumah sakit aja, jenguk Renjun "
Riero 🔥
Riee
Apaan
Ke rumah sakit yuk, jenguk Renjun.
Ohh yuk, lo duluan aja. Gue mau beli buah dulu
Samaaaa wehh, ngikoooot beli buahh
Oh, yaudah tunggu di pertigaan yak
Iyak, gue juga mau mandi dulu
-----
" Nggghhh "
" Kak "
" Angh? Eh?! Kamu siuman?? Kenapaa, ada kakak "
Jisung yang sedari tadi tidur, terbangun. Semalaman, ia tidak tidur menjaga adik nya. Sepulang kuliah, ia langsung ke rumah sakit.
" Aku kenapa kak? " Renjun bertanya dengan nada lemas
" Kata Bryan sama Riero, kamu pingsan di kelas "
" Kok ada dirumah sakit kak? "
" Kemaren, kamu koma. "
" 😔 Humhh "
" Kenapa? "
" Gimana dengan Jeno sama Mark kak?"
" Kakak sudah mengurus nya kok, Kamu kan lagi sakit"
" Ini salah ku.."
" Nggak kok Renjun, kamu ga salah. Mark sama Jeno nya saja yang belum ngerti kamu "
" Mungkin memang seharusnya aku tidak hidup kak, kalo aku cuma menyusahkan keluarga kita. Aku rindu keluarga lama kita kak, aku rindu mama papa. Rindu Jaemin, pasti dia sedang sibuk di Korea "
" Kakak juga, tapi..kamu ga harus ngomong gitu, kamu pantas kok untuk ada di sini. Kalo ga ada kamu, kakak jadi ga bisa belajar gimana ngurusin adik paling ganteng kakak ini "
" Kita cuma berempat, kalo aku ga lahir. Pasti kakak sama yang lain hidup bahagia.. kalo aku ga lahir. Pasti mama masih ada sekarang "
" Tapii, gara gara kamu kita semua jadi belajar untuk saling melengkapi, belajar hidup mandiri Ren.. "
" Oh iya ya kak, "
" Iya "
Jisung memeluk adik yang bertubuh tinggi berisi itu. Dulu, mama Renjun melahirkan 3 anak kembar yang tidak identik, mereka adalah Jeno, Mark, dan Renjun. Selepas melahirkan Renjun, mama mereka langsung meninggal. Kalau papa Renjun, stress sehingga memutuskan untuk bunuh diri.
" Btw, kemaren Riero sama Bryan telpon kamu terus lho, mereka nanyain kondisi kamu terus. "
" Wahh, padahal baru kenal 2 hari "
" Bersyukur ya, berarti diluar sana masih ada orang orang yang sayang sama kamuu. Bukan kakak doang "
" Iya kak "
"Hari ini, mereka mau kesini. Jenguk kamu, lagi otw "
" Ok "
-----
" Buah apa yang mau di beli? Apel atau jeruk nihhh ? "
" Gue juga bingung Astaghfirullah 😭. "
" Beli aja yang sepakeeeeeet. Dah mau hujaaann "
" Iya iyaa, "
Selepas membeli buah, mereka berdua langsung berlari naik bus.
" Rie rie, "
" Hmm? "
" Kakak lo gimana sekarang?? Kek udah ga ada kabar aja "
" Hmmmh, dia- "
" Dia, kenapa??"
" Kabur dari rumah 😔 "
" Aih? Kabur??? Kapan tuh?? "
" Dini hari tadi, gue pun kaget "
" Jadi? Sekarang gimanaa?? "
" Belum ada niatan buat lapor polisi sih. Mau contact saudara saudara dulu"
" Ooh "
" Iya, siapa tau aja balik lagi. Gue sayaaang banget sama diaa. "
" Gue jugaaaa, kakak mu baiiik banget "
" Kita tunggu aja ya "
" Iya "
Akhirnya, bus sampai di tempat tujuan Riero dan Bryan. Mereka segera masuk rumah sakit, lalu naik lift.
Ting tong!
Lift sampai di lantai 5, tempat Renjun di rawat.
-----
" Haii Renjuuuuun " Riero dan Bryan memberikan sapaan saat membuka pintu.
" Hai "
" Gimana kondisi kamu sekarang? "
" Baikan kok, "
" Nih, kita bawain buah. Cepet cepet sembuh ya, biar kita bisa sekolah bareng lagi. "
" Amiin amiin, makasi doa nyaa "
" Hai kakaknya Renjun, gimana kak? Kuliahnya? "
" Lancar kok Bryan, "
" Oh iya, Sabtu nanti aku ada audisi nyanyi "
" Wahh, semangat ya. Gue ga bisa ke sana, bantu doa aja "
" Gak apa apa kok, itu juga udah membangkitkan semangat gue juga "

Renjun
" Kak, Jeno sama Mark udah jenguk Renjun? "
" Belum, mereka memang gitu. Mungkin, karena dulu papa kami lebih perhatian ke Renjun dibandingkan dengan mereka berdua "
" Ohh gitu, "
" Tapi, kakak udah nasehatin mereka kok. Tinggal kita tunggu mereka minta maaf "
Di rumah..
" Nih di makan dulu, buah nya. Kita berdua pengen lo cepet cepet sembuh "
" Wahaha, iya iya "

Jisung
-----
" Sepi juga ga ada si Renjun, ga ada yang bikinin kita sarapan "
" Iya juga "
" Mungkin, kita harus jenguk dia. "
" Yuk, kapan? "
" Pulang sekolah aja "
" Oke "
~~~
" Nanti, jenguk Renjun lagi yuk "
" Boleh, abis pulang sekolah? "
" Iyaa, abis piket aja lah "
" Oh iya, hari ini gue ama lo ada tugas piket. Lupaa "
" Iyaaa, yaudah abis piket aja "
KRIIING!
" Yuk piket! "
" Yuk, Du mana? "
" Tadi sih katanya ke kamar mandi dulu, kebelet kali "
" Oh, yaudah gue bersihin papan tulis sama beresin meja sama kursi "
" Kalo gue, nyapu, ama bersihin jendela"
10 menit kemudian..
" Hai semua! "
" Akhirnya, Du Dateng juga. Nih ngepel lantai nya ya. Sama lap meja meja "
" Oke oke "
" Perlu gue tunggguin? "
" Terserah, tungguin aja deh. Kalian kamu jenguk Renjun kan? "
" Iya, mau ikut?? "
" Iya, nanti gue beli Pho dulu "
" Oke oke "
20 menit setelah piket..
" Nah, yuk. Beli Pho nya dulu "
" Oke btw, pipi lo kok kayak lebam gitu?"
" Masa, nggak ah "
" Iya lho, tanya Bryan deh "
" Emang ada luka lebam di pipi aku Bry? "
" Ada, di bibir pun ada bekas darah "
" Eh? Yaudah nanti aku obati "
Mereka bertiga naik bus yang menuju rumah sakit yang merawat Renjun.
Tok tok tok!
" Haii, adik kesayangan "
Jeno yang memiliki tampang antagonis seperti di film sinetron, berubah 360 derajat menjadi malaikat. Iya malaikat, malaikat yang akhlak nya bener bener mini.
Begitu juga dengan Mark, yang biasanya ngompor ngomporin Jeno supaya galak. Berubah menjadi lebih lembut.
" Lah? Tumben lu pada kesini? Tobat lo?? " Jisung agak menaikkan suaranya.
" Eits, mulutnya dijaga 😏 "
Jeno tersenyum bercampur aduk dengan kesal. Karena dikomentari kakak nya.
" Cepet sembuuh yaa, supaya bisa ke sekolah lagi "
Kata Mark sembari mengelus puncak kepala kembarannya tersebut.
" Kita berdua bawain topokki. Kami berdua yang masak, nanti dimakan ya "
" I-iya kak nanti Njun makan "
-----
" Sampai juga akhirnya, Renjun ada di lantai berapa? "
" Lantai 5, yuk buruan naik lift nya "
" Yaudah, yuk "
Ting tong! Lift mendarat di lantai 5
" Tuh, dikamar nomer 8 "
" Ahh, oke oke "
Cklek, pintu terbuka
" Haiii Ren, kita balik lagiii. Du juga mau ikut ngejenguk kamu "
" H-hai Renjun " Du agak sedikit mematung, melihat ada Jeno, dan Mark
" Ehh? Ada elu. Ngapain lo kesini? Lo belum puas??? "
Set
Jeno menarik lalu mengangkatnya kerah baju Du, dan menempelkan punggung Du ditembok halus kamar.
BUAGH!
Jeno menonjok Du, Mark menginjak injak badan Du.
" Kak? Kak! Udah kak!!! Kasian Du! " Renjun yang melihat Du babak belur
" Awas aja lo ya! "
BRAK! Mark dan Jeno meninggal kan kamar, dan segera pergi.
" Du gak apa apa?? Kenapa emang??? Kok bisa sampai di hajar terus sama Jeno?? " Bryan, Riero, dan Renjun secara spontan bertanya.
" Tadi, gue kan ke kamar mandi. Terus gue kan cuci muka, dan air nya ga sengaja kena kepala Jeno. Dan setelah itu, geng mereka ngehajar gue. "
" Sekarang, lo turun. Dan minta penanganan, mumpung lagi di rumah sakit " Jisung menyuruh Du, Bryan, dan Riero untuk meminta penanganan.