Chereads / My dokter saranghae / Chapter 28 - Chapter 28

Chapter 28 - Chapter 28

Hujan turun begitu deras mengguyur tubuh mungil Jennie yg tengah frustasi berat menerima kenyataan pahit , bahwa sampai saat ini ia belum juga menemukan orang ia cari . sungguh ia begitu tertekan dan mulai depresi sekarang , apalagi ketika mengingat kembali semua kenangan nya bersama dengan Kevin.

"Argghhh,.. , di mana kau Krystal. kenapa aku tidak bisa menemukan mu di manapun " teriak Jennie meluapkan seluruh emosi yg ia pendam selama ini

"Jen .. , Jennie " teriak Irene dari kejauhan berlari menghampiri Jennie yg saat ini tengah terpuruk

"Jen , jangan seperti ini pleaseee.. kita masih bisa menemukan Krystal. hari ini mungkin kita gagal menemukan nya , tapi kita pasti bisa menemukan nya suatu saat nanti" teriak Irene lagi di tengah hujan deras agar Jennie dapat mendengar jelas apa yg ingin ia katakan

"Kau tidak mengerti Rene , rasanya sangat sakit hiks. seperti di timpa ribuan batu besar yg entah datang dari mana langsung membuat siapa saja bisa terluka parah"

"Aku mengerti perasaan mu , kita"

"Kau tidak akan pernah mengerti perasaan ku , kau tidak akan pernah mengerti"teriak Jennie selepas memotong perkataan Irene dan kembali tersulut emosi

" Jen , aku"

"DIAM , AKU TIDAK BUTUH NASEHAT MU" Jennie tiba-tiba membentak dan pergi meninggalkan Irene lagi , namun karena hujan deras dan pandangan mengabur karna kabut yg begitu tebal membuat Jennie tak dapat melihat sekitar dengan benar hingga ia tertabrak mobil yg di kendarai oleh Vero dan Krystal di dalam nya.

Irene yg melihat Jennie tertabrak mobil , langsung buru-buru menghampiri nya dan mengangkat kepala gadis bermata kucing yg sudah tidak sadarkan diri itu ke pangkuan nya. bersamaan dengan Vero dan Krystal yg keluar dari mobil dengan payung Masing-masing menghampiri Jennie dan Irene di depan mobil mereka

"Mba maaf saya tidak sengaja tadi menabrak teman mba nya " kata Vero dengan sedikit berteriak agar suara nya dapat di dengar oleh lawan bicara nya , sedangkan Krystal hanya diam saja memperhatikan mereka,

"Mas , tolong bantu saya bawa temen saya ke Rumah Sakit terdekat ya. saya takut ia mendapatkan luka dalam mengingat tadi Mas nya sedikit keras menabrak teman saya"

"Baik Mba , sini saya gendong temen mba nya "

"Sayang jangan " cegah Krystal saat suami nya itu hendak menyentuh Jennie untuk ia gendong

"Ada apa Krys , kita tidak boleh lari dari tanggung jawab. kita harus membawa nya ke Rumah Sakit "Irene hanya bisa terdiam menyimak antara sepasang lawan jenis itu bertengkar , namun sedetik kemudian ia menyadari sesuatu.

" Tunggu-tunggu , dia tadi bilang Krys? atau jangan-jangan wanita ini adalah Krystal Amalia yg kita cari selama ini"gumam Irene dalam hati menatap ke arah Krystal dengan intens

"Iya tapi kan bisa saja mereka cuma modus semata dengan pura-pura tertabrak mobil kita , setelah itu nanti merampok kita secara diam-diam"

"Kamu tidak boleh berkata seperti itu Krystal , itu tidak baik "

"Jadi benar wanita ini adalah Krystal Amalia yg kita cari selama ini" gumam Irene lagi dalam hati tanpa tau ekspresi nya itu tertangkap jelas oleh Krystal dan membuat alibi wanita itu semakin kuat jika kedua wanita di hadapan nya ini adalah orang jahat yg memiliki niat terselubung

"Tapi Ver lihat lah mereka , dia saja bahkan terus menatap ku seperti itu sejak tadi. bagaimana aku tidak berhenti berfikir macam-macam tentang mereka"Krystal menunjuk ke arah Irene yg baru saja tersadar dari lamunan nya dan menunjuk diri nya sendiri

" Ada apa dengan ku Nona? perasaan aku tidak memiliki salah apapun padamu "

"Kau "

"Sudah cukup , hentikan perdebatan kalian. kasian Nona ini jika di biarkan terus seperti ini dia bisa sakit " potong Vero membuat kedua wanita itu saling diam dan memalingkan wajah satu sama lain

Lalu Vero memberikan payung yg sedang ia pegang untuk Irene dan membopong tubuh mungil Jennie dan membawa nya ke kursi penumpang di mobil nya , Krystal kembali masuk ke dalam mobil dengan raut wajah kesal. sedangkan Irene mengikuti Vero yg tengah memasukan Jennie ke mobil nya.

Tak lama setelah itu akhirnya Vero masuk ke dalam mobil nya kembali di ikuti Irene yg duduk di bangku penumpang memangku kepala Jennie di pahanya , dan Vero langsung melajukan mobil nya kembali dengan kecepatan sedang menuju Rumah Sakit terdekat.

**********

Di lain tempat Lisa tengah bosan di dalam ruang inap nya seorang diri karna Ayah nya yakni Jarwo sedang keluar sebentar ada Mitting katanya , di saat-saat seperti ini entah kenapa Lisa jadi teringat dengan sahabat nya Chacha. sudah beberapa hari ini dia tidak melihat nya karna terkurung dalam sangkar emas yakni Rumah Sakit

Belum lagi Jarwo tak mengizinkan nya memegang ponsel sebelum Dokter mengatakan bahwa kondisi nya sudah cukup stabil , dan ia di izinkan untuk pulang ke rumah.

Door

Saat Lisa tengah asik melamun tiba-tiba orang yg sedang ia fikir kan malah datang mengagget kan nya , membuat ia menarik ucapan nya lagi jika ia rindu dengan gadis berpipi chipmunk itu.

"Cha , kamu apaan sih. ngaggetin aja tau gak " Chacha malah tertawa terbahak-bahak mendengar nya dan menarik kursi di sebelah bansal yg sedang Lisa duduki saat ini

"Lagian dari tadi aku panggil-panggil gak nyaut-nyaut sih , jadi ya aku kagetin aja deh "

"Tapi tidak sampai ngaggetin juga kan bisa kamu manggil nya pelan-pelan dengan nada lembut gitu , untung aku ini tidak mempunyai riwayat sakit jantung. jadi kau masih bisa hidup dengan damai sebelum aku menggentayangi mu "

"Heh , aku tuh udah manggil kamu berulang kali dari yg lembut hingga kasar. tapi tetep aja gak ada respon dari mu. jadi aku berinisiatif ngagetin kamu deh , eh by the way emang kamu tadi lagi mikirin apa sih sampai gak sadar aku datang ke mari " tanya Chacha penasaran karna tak biasanya sahabat nya itu melamun sendirian

"Jangan baper ya tapi "

"Dih , ngapain juga aku baper karna ucapan mu itu Lis" ketus Chacha lalu memalingkan wajah nya ke arah lain

"Yakin nih.. ? , aku bisa pegang gak omongan kamu tadi? " goda Lisa sedikit tidak percaya membuat Chacha memutar bola matanya malas karna menganggap bahwa sahabat nya ini paling lagi menjahili nya saja

"Iya ealah.. , serius. ngapain juga aku bohong"

"Oke , aku pegang omongan kamu. tapi jika nanti kamu baper dan berteriak histeris kayak orang gila , maka kamu harus mau menari untuk ku dengan memutar lagu How You Like That nya Blackpink. dengan mengubah gerakan nya seperti topeng monyet di depan banyak orang "

"You must be joking right Lisa ? "

"No , i'm not kidding Chacha "

"Kalau begitu katakan apa yg kau fikir kan tadi " kata Chacha dengan sedikit ngegas membuat Lisa terkekeh kecil sebelum akhirnya membuat sahabat nya itu bungkam dan tidak ngomel lagi

"Aku sedang memikirkan mu , karena aku rindu"