Setelah perdebatan yang begitu panjang mengenai perasaan Anin terhadap Hanan, mereka kini tengah menikmati makan siang di ruangan Hanan.
"Nin, suapin dong itu si Hanan.. Kasihan tuh dia kesulitan makannya karena tangannya diinfus.." ucap Andre.
Anin pun menoleh pada Hanan yang terlihat kesulitan dalam memakan makanannya. Dan Anin mendadak panik ketika melihat bukan cairan infus yang mengalir pada selang infus Hanan, melainkan darah Hanan.
"Astaghfirullah... Pak.." ucap Anin bangkit dari duduknya lalu mengambil piring yang Hanan pegang.
Anin dengan segera meletakkan piring tersebut di atas nakas. Ia kemudian menyetel infus tersebut agar darah Hanan tak lagi keluar.
"Kenapa nin??" ucap Hanan ketika Anin dengan paniknya menyetel infus tersebut.