Anin pun tiba di rumah sakit Sejahtera. Ia pun melangkahkan kakinya memasuki koridor rumah sakit.
"Duhhh ini di mana ya pak Hanan nya??" gumam Anin bingung.
"Ah lebih baik gue coba untuk hubungi nomor pak Hanan aja deh.. kan handphonenya pak Hanan lagi sama temennya.." gumam Anin lalu mencari kontak Hanan di handphonenya dan menghubungi nomor Hanan.
...
Drrrttttt....
Ponsel Hanan yang digenggam oleh Andre pun berdering, menandakan ada panggilan masuk di sana.
Andre pun melihat ke layar handphonenya dan mendapati panggilan masuk dari Anin.
"Itu bukannya handphonenya si Hanan ya, Ndre?" ucap Jeka.
"Iya ini handphone si Hanan, Jek.." ucap Andre.
"Siapa yang telepon di nomor Hanan emangnya?? Bokapnya?" ucap Jeffry.
"Bukan.." ucap Andre.
"Lah terus siapa?" ucap Jeffry.
"Anindya... seorang perempuan yang sangat dicintai oleh Hanan.." ucap Andre.
"Jadi, maksud lo, itu yang telepon adalah kekasihnya Hanan gitu??" ucap Jeffry.