Asni dan Rafka kini sedang duduk di balkon kamar Asni.
Mereka tengah menikmati waktu santai mereka dengan cemilan dan minuman dingin.
"Apakah kamu telah melakukannya untuk mama, Raf?" ucap Asni.
Rafka tersenyum miring.
"Tentu.. tentu aku sudah melakukannya sesuai dengan perintah mama.. malam itu juga aku langsung melakukannya." ucap Rafka.
Asni tersenyum miring.
"Bagus! Biar dia tahu rasa.. Sesekali kita harus memberi pelajaran untuknya agar di tidak bisa macam-macam pada mama.." ucap Asni.
"Bukan hanya sekali ma.. tapi kita harus terus melakukan sesuatu sampai semua harta yang dia punya beralih nama kepemilikannya menjadi nama aku atau pun nama mama.. mama jangan mau dong gak dapat apa-apa setelah melakukan pengorbanan selama belasan tahun.." ucap Rafka.