Zivan benar-benar memikirkan soal apa yang diucapkan oleh Aurora sore tadi.
Ia berjalan mondar-mandir di dalam kamarnya.
"Bagaimana bisa Aurora mendoakan hal seperti itu untuk Wil dan Anin?? Bagaimana jika doanya terkabul?? Doa anak kecil kan biasanya dikabulkan oleh Allah... ya Allah.. bagaimana ini??" gumam Zivan bingung.
Drrrrrttttt....
Ponsel Zivan pun berdering menandakan ada panggilan masuk di sana. Segera, Zivan mengambil ponselnya dan melihat pada layar ponselnya untuk mengetahui siapa yang menghubunginya.
"Dia..." gumam Zivan.
Zivan pun lalu menerima panggilan tersebut dengan ragu.
"Halo.." ucap Zivan pada seseorang di seberang telepon.
"Karena abang kamu sudah tidak bisa dipercaya, saya titip dia pada kamu.. jangan biarkan abang kamu merebut dia dari saya atau kalian semua akan tahu akibatnya! Malam ini, saya akan mengakhiri misi itu, dan besok saya akan kembali, mengambil dia dari abang kamu! Saya harap, kamu masih bisa saya percaya.."