Radit kini tengah berada di balkon kamarnya. Ia benar-benar gelisah memikirkan apa kira-kira jawaban yang akan Anin berikan padanya.
Radit berdiri pada dinding pembatas di balkon tersebut.
"Ya Allah... Kenapa nasib aku seburuk ini sih soal jodoh?? Punya dosa apa sih aku di masa lalu sampai bisa seperti ini??" monolog Radit bingung.
Drrrrttttt....
Ponsel Radit berdering menandakan ada panggilan masuk di sana. Radit segera membalik tubuhnya dan melangkahkan kakinya menuju meja kursi yang ada di sana.
Ia lalu duduk dan melihat nama yang tertera pada layar ponselnya yang merupakan sebagai seorang yang menghubungi Radit.
"Anindya??? Saya sudah pasrah dengan apa yang akan dia jawab nanti karena saya pun yakin bahwa dia tidak akan menerima permintaan saya ini.. Karena memang akan benar-benar beresiko.." gumam Radit sebelum akhirnya dirinya menerima panggilan dari Anin.
"Ya Assalamualaikum nin.." ucap Radit pada Anin di seberang telepon.
...