Keesokkan harinya....
Anin bersama dengan Wil, Aurora dan juga Zivan saat ini tengah menikmati sarapan pagi mereka di meja makan.
"Bagaimana keputusan kamu??" tanya Wil pada Anin di sela-sela makan.
Anin menggeleng.
"Saya tidak akan bertemu dengan orang tuanya pak Radit..." ucap Anin dengan lemah dan menunduk.
"Kenapa?" ucap Wil.
"Ada suatu hal yang membuat saya mengurungkan niat saya untuk mengiyakan permintaan pak Radit.." ucap Anin.
"Apa itu?" Ucap Wil.
"Tolong jangan bahas hal itu sekarang, Wil... Kita sedang berada di meja makan dan menikmati sarapan pagi saat ini.. jangan membuat suasana menjadi canggung hanya karena obrolan tidak penting kita ini.." ucap Anin ketika dirinya mengetahui bahwa ekor mata Zivan terus melirik ke arah dirinya dan juga Wil.
Merasa tersindir, Zivan langsung mengalihkan tatapannya pada makanannya.
"Miss, nanti kita main ya.. kan kemarin kita gak jadi main.." ucap Aurora pada Anin.
Anin pun tersenyum lalu mengangguk.