Wiran kini tengah duduk di sebuah kursi di depan laptopnya.
"Alhamdulillah deh kalau Anin baik-baik saja di sana... Saya akhirnya bisa tenang juga.. bertahun-tahun saya menikah dengan Asni, tapi enggak tahu kenapa saya belum bisa benar-benar mencintainya.. kenapa ya??" gumam Wiran bertanya-tanya pada dirinya sendiri seraya kedua tangannya menopang dagu.
"Apa yang akan terjadi nanti jika Anin telah mengetahui semuanya? Apakah Anin akan meninggalkan saya ketika dia telah mengetahui semuanya?? Ya Allah.. saya tidak akan pernah sanggup untuk kehilangan Anin ... hanya dia satu-satunya yang saya punya dan bisa saya harapkan untuk mengurus saya di masa tua saya nanti.." monolog Wiran.