"Selamat siang Tuan Wisnu Aksadana" ucap salah seorang pria berusia sekitar lima puluh tahunan. Pria tersebut mengenakan jas hitam dengan sepatu hitam senada yang mengkilap. Nampaknya sedang ada pertemuan antara dua orang penting.
"Selamat siang Tuan Bram yang terhormat" pria yang diketahui bernama Wisnu Aksadana tersebut menyambut jabatan tangan dari rekan kerjanya.
"Silakan duduk" ucap Bram.
"Ada perihal apa sehingga Bapak ingin bertemu dengan saya?" ucap Wisnu dengan sopan dan to the poin.
"Begini, Pak. Saya memiliki anak gadis yang seumuran dengan anak Bapak, Aksa"
"Lalu?"
"Jadi begini. Saya bermaksud ingin mengajak Bapak bekerjasama dengan saya. Bagaimana kalau kita menjodohkan putra putri kita?"
Tuan Wisnu yang dimaksud hanya mengusap dagu dengan tangan kanannya, ia terlihat nampak berpikir.
"Kalau itu saya tidak bisa menjanjikan apapun. Karena bagaimanapun juga anak saya berhak memilih siapa calon pendamping untuknya" jelas Wisnu dengan sangat bijaksana.