"Bunda, Ayah!"
Arumi dan Wisnu menoleh dengan cepat ketika mendengar suara teriakan Irona.
"Sayang" gumam Arumi dan berlari untuk memeluk menantunya.
"Bunda, mama mana?"
"Mama mana?"
Arumi memeluk tubuh Irona dengan kuat. Irona yang berontak dan menangis histeris, membuat hati Arumi teriris.
"Sayang, mama kamu ada di dalam sana" kata Wisnu.
Dengan perlahan, Irona melepas pelukan Arumi yang cukup erat. Ia berlari ke arah ruangan ICU yang tadi Wisnu tunjuk.
"Sayang, kamu jangan masuk"
"Tapi, Sa. Mama aku ada di dalem"
"Aku tau, tapi kita harus ikutin apa kata dokter"
Perlahan tubuhnya luruh ke lantai. Hatinya hancur, ketika melihat sang ibu yang sedang berbaring di atas brankar. Dengan banyak selang yang menempel di tubuhnya.