Irona menitikan air matanya di dalam dekapan Selvia. Ketika wanita yang sudah akan beranjak tua itu memberinya wejangan-wejangan supaya Irona menjadi istri yang baik, juga berbakti pada suami.
"Jangan nangis, Na. Nanti make up kamu rusak" kata Selvia sebari melepas pelukannya.
"Ma, makasih ya. Karena Mama udah rawat Rona sampe segede ini"
Selvia menyeka air mata yang masih keluar dari sudut mata putrinya, "Itu sudah menjadi kewajiban Mama, dan Mama senang karena kamu tumbuh menjadi anak yang baik"
Ketiga teman Irona pun ikut menangis. Pemandangan di depan mereka begitu mengharukan.
"Kamu hapus air mata kamu, ya. Bentar lagi Aksa sama keluarganya dateng. Mama mau kedepan dulu"
Irona mengangguk pelan, ia kembali dengan posisi semula dan membuang napas secara perlahan.
"Mbak, tolong benerin make up saya" ucap Irona pada perias pengantinnya.
"Gue terharu banget liatnya. Apalagi nanti kalo gue yang nikah" gumam Arina