"Emang kamu mau jauh dari aku?"
Irona melirik Aksa dengan raut wajah datar. "Mana bisa aku jauh dari kamu" ucapnya pelan dan acuh.
"Aku udah tau jawabannya. Mana bisa kamu jauh dari aku" sahut Aksa dengan rasa percaya diri yang tinggi.
"Bukan apa-apa. Tapi sekarang aku lagi di Jakarta, aku nggak tau jalan. Kalo aku jauh dari kamu, nanti aku nyasar"
Senyum di wajah Aksa seketika luntur. Padahal hatinya sudah melambung tinggi karena ungkapan hati Irona yang terdengar begitu nyata.
"Dasar cewek. Hobinya ngasih harepan, tapi nggak pernah ada kepastian" ucap Aksa menekuk wajah.
"Apa? Cowok, kok ngambekan"
"Biarin aja. Emang cewek doang yang bisa ngambek?"
Irona mengangkat bahu acuh dan kembali memfokuskan penglihatannya pada barisan penjaga rumah Aksa. Mereka masih berlatih, agar tubuh dan juga ilmu bela diri mereka semakin tinggi, sepertinya.
"Kamu mau kemana?" tanya Aksa spontan ketika melihat Irona yang beranjak dari duduknya.