Perut Irona masih terasa sakit. Tapi tidak separah kemarin. Hari ini ia sudah bisa berjalan normal seperti semula. Bahkan sakit di perutnya berangsur menghilang.
"Pas. Udah cantik. Tinggal nunggu Aksa jemput, deh." Irona meraih tas miliknya yang menggantung di atas kastok dan keluar kamar untuk menunggu Aksa di teras depan.
Tak membutuhkan waktu lama, mobil Aksa terlihat sudah memasuki halaman rumah gadisnya. Dengan membunyikan klakson, Irona beranjak dan memasuki mobil kekasihnya.
"Perutnya masih sakit?" tanya Aksa ketika Irona baru saja mendudukan dirinya di atas kursi penumpang.
"Udah mendingan, sih. Besok juga ilang sakitnya" jawab Irona.
"Syukurlah. Aku nggak tega liat muka kamu yang pucet kemarin"
"Makasih, ya. Karena udah khawatirin aku"