Arina, Irona dan Adara sedang menelungkupkan wajahnya di atas meja. Hanya Susi yang masih duduk tegak dengan tatapan tidak mengerti.
"Sus, jangan bikin kita ngerasa berdosa kayak gini, dong"
Suara Irona terdengar seperti berbisik. Karena ia berkata dalam keadaan wajah yang menempel di atas meja.
"Emang apa yang udah gue lakuin? Kan gue cuman pengen tau telur-----"
"Stop!" potong Arina tegas. Ia mengangkat wajahnya yang sudah terlihat kusut.
"Plis, Sus. jangan bahas ini lagi, ok" sambung Arina menahan nafas.
Susi menatap ketiga temannya aneh. "Kalian kenapa, sih?"
"Kita nggak apa-apa, Susi. Kita cuman capek aja" sahut Adara dengan berpura-pura tersenyum.
"Oh.. Kita ke kantin aja, yuk?"
Ketiga teman Susi menghembuskan nafas lega. Akhirnya mereka bisa terbebas dari beban pikira dan juga bibit dosa yang sebentar lagi akan tumbuh.
"Yuk!" sahut mereka bersamaan.
***
"Gue nggak liat cowok-cowok, lho dari tadi"
"Gue juga"