"Papi salah paham, aku dan Allena--"
"Kamu dan Allena apa? Apa yang kamu lakukan di ruanganmu hari itu, sudah menjelaskan segalanya! Jangan pikir kamu bisa membodohi Papi!" pekik Bram.
Nio terdiam, seketika dia teringat kejadian di ruangannya saat dirinya berciuman dengan Allena dan Leo tiba-tiba masuk ke ruangannya sehingga Leo pun melihat kejadian itu.
'Sial, ternyata anak itu memberitahu papi!' batin Nio kesal.
"Jangan lupakan, meski Papi tak berada di perusahaan, Papi memegang penuh kendali perusahaan!" peringat Bram.
Nio terdiam, apa mungkin papinya melihat dari cctv? Jika di pikir, bagaimana pun Leo bukanlah pria yang memiliki mulut yang suka bergosip, Nio pun ingat di dalam ruangannya terdapat cctv.
"Kakak mengerti, lalu apa rencana Papi?" tanya Nio.
'Lihat saja setelah si Cahyo mengambil keputusan. Tapi, Papi yakin semua akan berjalan sesuai rencana sebelumnya," ucap Bram begitu tenang.