"Masuk! Mau martabak 'kan? Aku akan mengantarmu, dan jangan mengatakan apapun lagi, sebelum aku berubah pikiran!" peringat Leo.
Lili pun hanya menurut saja. Dia masuk ke mobil dan terus memperhatikan Leo yang mulai memasuki mobil dan duduk di kursi kemudi. Setelah itu, Leo mulai melajukan mobilnya menuju kawasan apartemen Lili.
***
Di perjalanan.
"Di sebelah mananya?" tanya Leo.
"Di sebrang apartemenku. Di sana banyak penjual makanan, dan salah satunya ada yang menjual martabak telur yang paling enak," ucap Lili.
"Apa iya paling enak?" tanya Leo.
"Ya," jawab Lili.
"Lain kali, jangan mencari makanan di tempat yang jauh. Apa lagi sudah malam seperti ini," ucap Leo.
"Hem... Aku hanya ingin itu, aku tak mau yang lainnya," ucap Lili.
"Ngomong-ngomong, bukankah kamu sudah makan malam? Kenapa lapar lagi? Aneh sekali," ucap Leo.
"Mana aku tahu, aku tak mungkin berbohong lapar. Aku memang lapar," ucap Lili.
Leo pun hanya diam dan fokus kembali mengemudi.
***