Leo dan Nio saling melihat satu sama lain.
"Kiki!" panggil Nio.
Kiki lantas bergegas kembali menghampiri Nio.
"Ya, Tuan," ucap Kiki.
"Ambil uang bulanan yang ada di amplop putih, yang Saya simpan di laci biasa, di kamar Saya!" perintah Nio.
"Baik, Tuan. Maaf, sebelumnya. Itu juga yang membuat Saya tak berani mengambil uang bulanan shubuh tadi, karena Tuan pasti masih tidur," ucap Kiki.
"Kamu bisa katakan malam sebelumnya, saat Saya pulang dari kantor. Kamu terlalu banyak alasan!" ucap Nio seraya menatap Kiki dengan tajam.
"Maaf, Tuan," ucap Kiki. Kiki pun bergegas meninggalkan meja makan.
"Hem... Kalian aneh, aku meminta uangku diganti tetapi kalian justru diam saja. Padahal, sebelumnya kalian mengatakan jangan memakai uangku," ucap Lili.
Leo mendekati Lili, dia memegang pundak Lili membuat Lili sedikit tersentak dan menoleh melihat Leo.
"Aku akan berikan jatahmu nanti, sekarang kita pergi bekerja saja," ucap Leo.
"Sebentar, aku belum merapikan mejanya," ucap Lili.