Waktu berlalu, Bram sampai di Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu juga, tepat dia mendapatkan telepon dari Clara dan dia bergegas mencari tiket pesawat Singapura-Jakarta. Bram meninggalkan sekretarisnya yang kemudian dia meminta sekretarisnya itu untuk menghandle pekerjaan di Singapura. Bram tak peduli dengan pekerjaannya di Negeri Singa Putih tersebut, dia hanya ingin segera kembali ke Jakarta dan bertemu dengan Clara. Dia benar-benar cemas. Bahkan tak ada yang menjawab panggilannya satu orang pun yang tinggal di kediamannya.
Malam ini, pukul 21.30 Wib dirinya sampai di Bandara. Bram mencari taksi. Dia mengetuk kaca pintu pengemudi taksi ketika mendapatkan taksi tersebut. Pengemudi itupun membuka kaca mobilnya.
"Malam, Pak," ucap pengemudi taksi.
"Keluar!" ucap Bram lantas membuat pengemudi taksi tersebut syok. Apa pria di hadapannya ini adalah perampok? Namun, melihat penampilannya rasanya tak mungkin. Terlebih tempat itu adapah Bandara, tak mungkin ada perampok di sana.