"Siapa?" tanya Bram dan Clara bersamaan.
"Temannya Nona Briel," ucap wanita itu.
"Jenny! Yeah, itu Jenny. Kakak Briel ingin bertemu dengan Jenny!" pekik Briel.
"Hei, Sayang tenanglah," ucap Bram.
"Tidak, Papi. Kakak Briel rindu Jenny," ucap Briel penuh antusias.
"Ya, baiklah. Tapi, tenang dulu," ucap Bram.
Briel menguructkan bibirnya. Rasanya, dia tak sabar ingin segera menemui temannya itu. Cukup lama mereka tak bertemu, tepatnya sejak Briel dirawat di rumah. Itu karena anak-anak seusia Jenny di larang masuk ke area Rumah Sakit jika tak ada masalah kesehatan.
"Ya, kita akan ke bawah," ucap Bram dan bersiap menggendong Briel.
Bram dan pun membawa Briel keluar dari kamar dengan di temani oleh Clara. Mereka pergi menuju ruang tamu.
***
Di ruang tamu.
"Jenny! I miss you so much, Oh My God!" pekik Briel.
"Yeah, Briel. I miss you too!" pekik Jenny dan berlari ke arah Briel.