Bram sampai di ruang rawat Briel. Dia melihat sang papi tengah tidur di sofa. Tampak wajah lelah sang papi yang tengah terlelap.
Bram melepas jasnya. Dia membalutkan jas itu ke tubuh sang papi. Setelah itu, Bram masuk ke kamar mandi dan akan membersihkan tangannya lebih dulu sebelum menemui Briel.
Setelah membersihkan tangan dan wajahnya, Bram keluar dari kamar mandi dan menghampiri Briel. Dia mengecup dahi Briel, diusapnya kepala Briel dengan lembut.
'I miss you, little girl. Please wake up, baby girl,' bisik Bram di telinga Briel. Bram menghela napas setelah tak mendapatkan respon apapun dari Briel.
Bram melihat tangan Briel yang dipasan jarum infus.
Cup!
Bram mengecup punggung tangan Briel tepat dibagian jarum infus tersebut. Setelah itu, Bram beralih melihat kaki mungil Briel yang terpasang alat bantu yang persis dipasangkan di kaki Lian tadi. Sakit sekali rasanya melihat tubuh mungil itu tak berdaya di hadapannya.