Brak!
Plak!
Plak!
"Oh, shit! Apa yang kamu lakukan?" tanya Bram di tengah keterkejutannya ketika sebuah tamparan mendarat keras di wajahnya. Terlebih, dia pun terkejut ketika orang yang baru saja menamparnya juga melayangkan tamparan ke wajah Viola hingga Viola menabrak kursi bahkan lututnya sampai menyentuh lantai dengan cukup keras.
"Apa-apaan ini?" tanya Viola tak percaya dengan perlakuan yang dia dapatkan. Viola bangun, dia berdiri di hadapan orang yang baru saja mendorong dan menamparnya.
Orang itu mendekati Bram, memberikan tatapan bak setajam silet yang siap menggoreskan luka di kulit Bram. Tangannya terkepal kuat, yang mana kemudian dia menunjuk Bram dengan jari telunjuknya.
"Kamu, Bram! Aku ingat, kamu pernah mengatakan bahwa kekasih wanita ini menuduhmu memliki hubungan spesial! Apa itu benar?" ucap Clara.