Bram merebut ponsel Clara, kemudian bergegas menyimpan ponsel itu ke dalam saku celananya.
"Ayok, makan!" ucap Bram seraya menarik tangan Clara agar ikut dengannya keluar dari ruangannya.
Sementara itu, Clara menahan tawanya. Lihat saja, Clara hanya mengerjai Bram dengan mengatakan bahwa yang menghubunginya adalah Gerry. Nyatanya, panggilan masuk tadi bukanlah dari Gerry melainkan dari pekerjanya di Butik.
Clara sengaja tak menjawab panggilan tersebut, karena tak ingin diganggu siapapun.
Bram terus menggenggam tangan Clara ketika keduanya terus melangkah menuju lift. Bahkan ketika Bram memasuki lift, Bram tetap menggenggam tangan Clara. Dia tak peduli jika pengguna lift lainnya melihat dirinya berlebihan.
Clara mendekatkan bibirnya ke telinga Bram ketika kakinya mulai berjinjit mengimbangi posisi telinga Bram.
"Bram, aku bukan wanita tua yang perlu kamu pegangi terus seperti ini," bisik Clara.