Cup!
Clara menghela napas ketika tiba-tiba saja Bram mengecup bibirnya. Kecupan sekilas, membuat Bram tersenyum kemudian.
"Aku menyukai dirimu yang cerewet seperti ini. Ya, aku suka dirimu dalam keadaan kesal seperti ini. Aku rasa, kamu lebih seksi. Tapi, Sayang. Jangan terlalu sering kesal seperti ini, ya. Aku takut wajahmu memiliki kerutan sebelum waktunya," ucap Bram.
Plak!
"Astaga!"
Bram terkejut ketika tiba-tiba saja Clara memukul kepalanya dengan buku.
"Coba bilang sekali lagi! Apa kamu sedang menyumpahiku?" Clara semakin dibuat kesal setelah mendengar apa yang baru saja Bram katakan. Lihat saja, Bram tak mengerti bahwa itu adalah hal paling sensitif bagi seorang wanita. Bram benar-benar terlalu jujur.
"Aku kan bilang hanya takut, bukan berarti sekarang kamu memiliki kerutan," ucap Bram.