"I am sorry, Papi," lirih Briel.
Huaaaa ...
Bram dan Clara pun terperangah melihat apa yang saat ini terjadi pada Briel.
Tiba-tiba saja Briel memekik dengan air mata yang menyusuri pipi bulatnya. Ya, dia menangis. Kulit wajahnya yang putih membuat wajahnya begitu merah seakan kesedihan yang dia rasakan begitu dalam.
Bram bergegas mendekati Briel. Dia akan menggendong Briel tetapi anaknya itu justru menghindarinya. Briel enggan digendong oleh Bram, membuat Bram merasa bingung. Apa yang terjadi pada anaknya itu?
Clara yang melihat hal itupun bergegas mendekati Briel. Dia mengernyit ketika mulai menggendong Briel.
"Em ... Anak Mami sudah sebesar ini ternyata, berat, ya. He-he-he ..." Clara tersenyum dan memeluk Briel di sela gendongannya. Briel pun memeluk leher Clara. Punggung Briel bergetar cukup kuat karena isakan tangisnya. Clara pun menepuk pelan pundak Briel dan mencoba menenangkan Briel.