Dugh!
"Astaga! Bram!" Clara memekik seraya memegang kepalanya ketika tiba-tiba saja Bram menginjak rem ketika mobil dalam keadaan melaju kencang.
"Apa kamu tak bisa diam? Astaga!" Bram menggeram, ocehan Clara benar-benar membuatnya semakin merasa pusing. Kepalanya terasa akan pecah. Moodnya benar-benar hancur kali ini. Mantan mertuanya itu benar-benar membuat amarah Bram tak terkendalikan dan seketika menguasai dirinya.
Clara menelan air liurnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Sebelumnya, Bram pun tak sempat menemui papi Anita ataupun Briel.
"Kepalaku sakit, Bram. Kamu benar-benar sudah gila, mengapa kamu menghentikan mobil dengan tiba-tiba?" kesal Clara.
Bram tak menghiraukan ucapan Clara, Bram bergegas mengambil ponselnya, dia menghubungi seseorang.
Tak lama orang itu menjawab panggilan Bram.
'Halo, Tuan,' sapa orang itu.