Christ tersenyum. Dia mengambil ponselnya dan berdiri dari kursinya.
"Saya akan coba urus masalah ini. Tapi, Saya tak dapat berjanji bahwa Anda bisa pulang besok ke Indonesia," ucap Christ.
Bram menghela napas.
"Hem ... Jika bisa. Tapi, jika tak bisa besok, maka lusa pun tak jadi masalah. Yang jelas, Saya harus segera kembali ke Indonesia," ucap Bram.
"Hem ... Saya mengerti. Kalau begitu, Saya tinggal sebentar, Pak," ucap Christ.
"Ya, silakan!" ucap Bram seraya tersenyum.
Christ pun membalas tersenyum, kemudian beranjak dari kursinya. Dia melangkah menjauhi Bram dan langsung menghubungi seseorang.
Bram hanya melihat sekilas ke arah Christ yang saat ini tengah berbicara di telepon dari jarak kejauhan. Bram pun kembali menyesap kopinya dan memainkan ponselnya. Cukup lama Bram menunggu Christ bicara di telepon, hingga akhirnya Christ pun kembali menghampiri Bram.
"Maaf, Pak Bram. Saya meninggalkan Anda terlalu lama," ucap Christ kemudian duduk di kursinya.