Clara menutup mulutnya. Dia terkejut mendengar apa yang baru saja Bram bisikan di telinganya.
"Kamu serius, Bram?" tanya Clara.
Bram mengangguk. Dia menarik tangan Clara, Clara yang terkejut pun sontak duduk di pangkuan Bram. Keduanya saling tatap satu sama lain.
"Apa aku terlihat bercanda?" tanya Bram.
Clara terdiam. Entah harus setuju atau tidak dengan permintaan gila Bram. Yang benar saja, Bram meminta dirinya melakukan sesuatu yang belum pernah dia lakukan. Bahkan seumur hidupnya, dia tak pernah melakukan semua itu.
"Ehem ..." Clara berdehem, dia tak tahu harus melakukan apa.
"Menyerah saja! Urungkan niatmu untuk menjadi Sekretarisku, dan pulanglah. Tunggu Suamimu ini di Rumah," ucap Bram kemudian tersenyum.
Clara mengepalkan tangannya. Senyuman Bram terlihat seakan mengejek dirinya.
"Pulanglah, tunggu aku malam nanti," ucap Bram.
Clara menghela napas. Dia turun dari pangkuan Bram dan melangkahkan kakinya menuju pintu.