Clara menghela napas. Dia benar-benar gelisah. Dia tak habis pikir pada Bram karena sampai memberikan bukti pernikahannya pada wartawan.
Clara semakin gelisah ketika melihat para wartawan itu memotret bukti pernikahannya bersama Bram.
'Aku takan memaafkan mu jika sampai kamu membuatku malu, Bram!' batin Clara geram.
"Jadi, pernikahan kalian terjadi setelah satu tahun Mendiang Nona Anita tiada?" ucap salah satu wartawan.
Clara melihat Bram yang melihat ke arah wartawan. Dia merasa bingung, bagaimana bisa wartawan mengatakan semua itu? Mungkinkah Bram memalsukan tanggal pernikahan itu? Pikirnya.
"Ya, begitulah. Apa ada yang ingin ditanyakan lagi? Tanya saja. Biar semua jelas," ucap Bram.
"Lalu, kapan pertemuan kalian terjadi?" tanya wartawan.
"Kami bertemu untuk pertama kalinya ketika Saya, dan mendiang Istri Saya membuat gaun pernikahan," Bram.
"Apa benar begitu, Nona Clara? Kenapa Anda diam saja?" tanya wartawan curiga.