Gress mengerutkan dahinya melihat Bram. Tampaknya kali ini Bram memiliki masalah di luar pekerjaan. Melainkan sepertinya Bram memiliki masalah pribadi.
Gress mendekati Bram, dia duduk berhadapan dengan Bram.
"Ceritakan, apa masalahmu. Akan aku coba pahami," ucap Gress seraya memasang wajah serius.
Bram terkekeh melihat ekspresi Gress. Eskpresi serius Gress justru terlihat lucu.
"Kenapa tertawa?" tanya Gress bingung.
"Tidak, sepertinya kamu harus segera memiliki kekasih, agar bisa menempatkan ekspresi serius di wajahmu dengan tepat," ucap Bram.
Gress memutar bola matanya.
"Sepertinya, kamu perlu ikut bersamaku ketika aku sedang berada dalam persidangan. Agar kamu melihat eskpresiku saat serius yang sebenarnya," ucap Gress kemudian terkekeh.
Bram mengangguk seraya tersenyum.