"Aku?" Clara menunjuk dirinya sendiri. Dia sendiri tak mengerti mengapa karena dirinya Bram bisa melupakan rasa sakitnya.
"Ya. Sejak awal aku tertarik padamu. Aku takan sembarangan menyentuh wanita. Bahkan wanita yang aku cintai di masa lalu, tak pernah aku sentuh seperti aku menyentuhmu," ucap Bram.
Clara mengerutkan dahinya. Dia merasa tak percaya dengan apa yang Bram katakan. Pasalnya, Bram saja bisa semudah itu menjadikan dirinya wanita penghangat ranjangnya sebelum akhirnya menikahi Clara.
"Sejak awal aku tertarik padamu. Kecantikan mu, senyum mu, pesona mu, langkah kaki mu, lekuk tubuh mu, semua yang ada pada dirimu. Karena itu, aku memintamu menjadi wanitaku. Aku bahkan tak peduli berapa banyak uang yang harus kuhabiskan untuk kegilaan mu terhadap uang," ucap Bram.
Bram menghela napas, sementara itu Clara masih diam mendengarkan cerita Bram.