"Apa yang kamu lakukan?" tanya Allena syok.
"Katakan yang sebenarnya, atau aku takan berpikir lagi, Allena! Jujur saja, aku bergairah sejak tadi, aku ingin menyetubuhimu," ucap Nio seraya menatap Allena bak singa kelaparan.
Allena pun terperangah mendengar ucapan Nio.
"Apa maksudmu? Jangan macam-macam!" pekik Allena.
Nio mencengkram kaki Allena, membuat Allena semakin gelisah.
"Allena, aku tahu kamu tak pernah mencintai tunanganmu," ucap Nio.
"Apa? Kamu tahu dari mana? Jangan sembarangan!" sangkal Allena.
Nio kembali mencengkram kaki Allena, membuat tubuh Allena menegang. Nio mendekatkan wajahnya ke wajah Allena, dia menatap Allena dengan dalam.
"Katakan, apa tujuanmu masuk ke perusahaanku?" tanya Nio.
Allena menelan air liurnya. Dia benar-benar tak nyaman dengan posisi seperti itu. Jika saja tangannya tak terikat, dia sudah akan menampar wajah Nio. Wajah Nio terlalu dekat membuat Allena merasa sesak napas.