"Bram!"
Bram berbalik, dia melihat Liora ketika Liora memanggilnya.
"Ada apa?" tanya Bram.
"Apa kamu tak ingin mengulang apa yang pernah kita lakukan dulu?" tanya Liora.
Bram mengerutkan dahinya. Dia tak mengerti maksud Liora.
"Tidur bersama," ucap Liora seraya tersenyum.
Bram menghela napas. Ya, dia ingat ketika kecil dulu dirinya dan Liora kerap kali tidur bersama, di ranjang yang sama.
"Hem ... Apa kamu tak takut?" tanya Bram.
Liora mengerutkan dahinya.
"Apa maksudmu, takut terjadi hal yang tidak-tidak?" tanya Liora.
"Hem ..." Bram menganggukan kepalanya. Sejujurnya, dia tak pernah terpikirkan hal gila terhadap Liora. Sama seperti seorang kakak yang menyayangi adiknya, seperti itulah kasih sayang Bram terhadap Liora.
"Yang benar saja! Apa kamu akan setega itu terhadap diriku? Aku ini adik kandungmu," ucap Liora.
Bram pun terkekeh. Dia mendekati Liora.
"Kamu selalu sama. Selalu manja padaku," ucap Bram seraya merangkul bahu Liora.