Bram mengusap lembut bahu Clara, dia menurunkan tali lingerie Clara dan mengecup pundak Clara dari belakang.
Clara tersentak ketika Bram tiba-tiba saja memaksanya untuk menghadap pada Bram agar saling bertatap muka. Keduanya saling menatap satu sama lain.
Bram mengusap lembut pipi Clara, membuat Clara memejamkan matanya karena sentuhan itu terasa menenangkan. Entahlah, tangan Bram yang kerap kali menyakitinya kini justru terasa menenangkan. Nyaman sekali rasanya.
Clara membuka matanya ketika bibir Bram mendarat di bibirnya. Clara membalas ciuman Bram, matanya pun kembali terpejam.
Ciuman itu begitu lembut, tak ada ciuman yang terburu-buru. Ciuman yang Bram berikan kali ini begitu manis, bibir itu padahal kerap kali melukai perasaannya karena perkataan yang keluar. Tak hanya karena gairah semata yang Clara rasakan, tetapi ada rasa yang berbeda dengan sentuhan Bram kali ini. Clara dapat merasakan adanya cinta dari sentuhan Bram kali ini. Sentuhan itu membuatnya terasa tenang.