Chereads / IS LOVE / Chapter 4 - BAB 2

Chapter 4 - BAB 2

Happy Reading ^_^

Amara Pov

"Hahaha dasar dosen bodoh, mau aja aku tipu. Jelas-jelas aku mau mau beli komik yang sudah lama aku tunggu akhirnya keluar hari ini"

Aku hanya tertawa dalam hati, mengingat alasanku yang konyol minta izin pada dosen sok tampan itu.

Sejak kapan aku punya kakak, aku kan anak pertama. Aku tersenyum tipis sambil terus berjalan menuju halte bus.

Untung bus langsung datang pas kakiku menginjak dihalte bus. Aku duduk didekat jendela bus, sambil mendengarkan lagu dari HP ku.

Tanpa sadar ada yang duduk disampingku, aku menoleh dan mataku langsung membulat melihat siapa yang orang yang duduk disampingku.

"Matilah aku" gumamku pelan, orang disampingku hanya memberikan senyum yang manis namun menurutku itu merupakan senyum yang sangat mengerikan.

Amara Pov End.

****************

Keanu Pov

Setelah selesai mengajar, aku langsung menuju ruanganku. Saat ingin duduk HP disaku ku berbunyi, aku melihat layar HP tertera nama Ibu disana langsung kuangkat.

"Hallo bu.." sapaku

"Kean, kapan kamu mau kerumah...? Ibu rindu padamu nak. Kamu ini jahat sekali, pulang ke Indonesia sudah 1 minggu belum juga menjenguk kedua orang tuamu. Apa kamu tidak merindukan ibumu ini...?"

Aku hanya terkekeh mendengar suara ibu yang panjang lebar diseberang telepon.

"Iya ibu, Kean juga kangen sama ibu. Maaf Kean belum sempat mampir kerumah. Soalnya ada urusan yang harus Kean selesaikan selama seminggu ini"

"Baiklah kalau begitu, ibu tunggu kamu malam ini di rumah. Kamu harus makan malam dirumah. Ayah, kakak-kakakmu serta adikmu semuanya menunggu kepulanganmu nak"

"Iya ibu Kean akan kerumah malam ini, memang rencananya Lean mau kerumah nanti malam ingin buat kejutan. Tetapi ibu sudah mengetahui kepulangan Kean. Jadi tidak kejutan lagi donk"

Ibuku hanya tertawa mendengar penuturanku.

"Ya sudah ibu tutup dulu telponya, jangan lupa nanti malam. Ibu masak masakan kesukaanmu nak dan juga ibu ada kejutan untukmu. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam" jawabku, sambungan telponpun terputus. Aku mengernyitkan dahiku, kejutan apa yang dimaksud ibu.

Tiba-tiba perasaanku tidak enak mengenai kejutan ibu.

"Hmmmm, mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa nanti malam" batinku.

Kean Pov End

**************

Author Pov

Sementara itu dibus Amara masih belum sadar dengan keterkejutanya, menegetahui orang yang duduk disampingnya.

Matanya mengerjap tak percaya, seakan ia bermimpi bertemu dengan orang yang sangat dihindarinya yaitu kakak sepupunya yang ia tahu bahwa kakak sepupunya itu masih di Malaysia menyelesaikan S3 nya disana. Tapi mengapa sekarang sudah duduk disampingnya.

Author Pov End.

****************

Amara Pov

Aku masih belum percaya dengan apa yang aku lihat sekarang, dan aku benar-benar akan mati kali ini. Mengingat percakapan terakhir kami 2 minggu yang lalu.

Saat itu aku mengerjainya, mengatakan bahwa Papa Ari dan Mama Ira yaitu keduaa orang tua kakak sepupuku menyusulnya ke Malaysia karena rindu kepadanya.

Aku menelpon dia jam 3 subuh, karena pada saat itu aku baru selesai membaca novel terjemahan dengan tebal 900 halaman.

Karen mataku belum mau dipejamkan, aku berniat mengerjai kakak sepupuku yang cerewet minta ampun soal penampilanku yang katanya seperti gembel.

Saat aku menelponnya ternyata dia baru tidur, karena sibuk dengan tugas khor S3 nya.

Aku mengatakan orang tuanya menyuruhku menelpon, karena HP papa Ari dan Mama Ira ketinggalan dipesawat. Mereka menyuruh kakak sepupuku itu menjemput di bandara.

Ntah karena dia baru bangun tidur masih belum sadar sepenuhnya dari mimpi, dia langsung memutuskan percakapan kami. Dan aku yakin dia langsung pergi kebandara.

Mengingat peristiwa itu, aku tidak betegur sapa dengannya selama 2 minggu sampai dengan kepulangannya yang tiba-tiba ini.

"Hai adiku yang manis" sapanya masih dengan senyum yang ku lihat semakin mengerikan. Aku hanya terdiam ditempat duduk ku. Sementara bus semakin dekat dengan tempat tujuanku yaitu gramedia.

"Aku tau kau mau kemana adik manisku, tapi sayangnya hari ini kau tidak akan bisa lepas dariku" suaranya terdengar seperti penyihir.

Bulu romaku berdiri, perasaanku tidak enak. Kalian tau, mungkin aku memang usil suka mengerjai orang. Tapi kakak sepupuku yang satu ini lebih usil ditambah gila dalam mengerjai orang.

"Ha...hai kak Kia..." sapaku gugup

"Jangan takut gitu adik manisku, kita harus turun sekarang" ternyata bus sudah berhenti.

Dia menarik tanganku membawa aku keluar dari dalam bus, sementara aku tidak menyadari bahwa dia menariku menyeberang jalan membawaku ketempat yang penuh gaun-gaun wanita yang menurutku kurang bahan.

"Oh tidak...!!!" Pekikku tercekat.

"Kau akan habis ditanganku hari ini Ara" aku melihat senyum licik bercampur geli dari wajahnya.

Aku didorong kedalam butik sialan itu, ia terus memegang tanganku dengan kuat takut aku kabur darinya.

Para penjaga butik menyambut dengan senyuman melihat kedatangan kami. Aku mendengar kak Kia menyuruh para penjaga butik membawakan gaun untukku.

Setelah para penjaga membawakan gaun-gaun yang menurutkan mengerikan, kak Kia langsung menyuruh mereka membawaku keruang ganti baju. Sementara ia hanya duduk menungguku ganti baju.

Sebelum aku masuk keruang ganti, kak Kia berbisik ditelingaku "jangan coba melawan atau kau memang mau mati ditanganku"

Aku betul-betul tidak bisa melawan kali ini, karena aku tau maksud dari "mati ditanganku" berarti aku memang akan mati. "Oh bunda tolong anakmu ini" batinku memohon pertolongan.

***************

Setelah dari butik baju selama 3 jam, bayangkan 3 jam dia mengerjaiku dengan menyuruh mencoba gaun-gaun yang menurutnya betul-betul cocok untukku.

Tepat pada gaun yang ke 23 baru ia menganggukan kepalanya dengan wajah yang bebinar.

Yah menurutku gaun yang dipilihnya lumayan bagus. Gaun pendek warna biru dengan bunga kecil-kecil berwarna putih pas sebatas lututku dengan lengan sampai siku.

Sekarang kami memilih sepatu yang memili hak setinggi 10 cm. Bagaimana aku bisa berjalan dengan hak setinggi itu.

"Kak, bisakah aku memakai sepatu sneakers ku saja" pintaku memohon.

"Hari ini, kau tidak akan memakai barang-barangmu yang gembel itu. Karena hari ini adalah hari spesialmu sayang, jadi tidak ada bantahan lagi Ara"

Hari spesial ap yang dimaksudnya, aku hanya mengikutinya dengn pasrah.

"Apakah ini balasanku karena telah berbohong pada dosen sok tampan itu" gerutuku

"Dosen sok tampan apa maksudmu Ara" kak Kia ternyata mendengar gerutuanku.

"Ahhh... itu tidak ada apa-apa kak" aku berusaha meyakinkannya.

Tetapi matanya menatapku curiga.

****************

"Akhirnya sampai juga dikamarku dan melihat jam ditanganku ternyata sudah jam 5 sore" aku merebahkan badanku bermaksud memejamkan mataku yang terasa berat, akibat perjalanan gila dengan orang gila itu.

Baru saja mataku terpejam aku mendengar pintuku kamar ku terbuka dan orang gila itu sudah menariku dari tempat tidurku mendorongku kekamar mandi.

"Ya ampun kak, belum cukupkah kau menyiksaku dengan membawaku ketempat yang begitu mengerikan tadi" ucapku kesal

"Aku belum puas melihat mu menderita adiku manis, sekarang cepat mandi. Dan jangan coba-coba untuk kabur, karena aku akan tetap menunggumu didepan pintu kamar mandimu"

Aku hanya pasrah mengikuti perintahnya. Kali ini apalagi yang akan dibuat orang gila ini terhadapku.

Selesai mandi, ternyata dia memang benar-benar menunggu didepan kamar mandiku.

"Pakailah gaun dan sepatu yang aku beli tadi, kemudian wajahmu harus sedikit di make over" dia tersenyum senang menatapku

Aku mengikuti apa yang disuruhnya, sekarang wajahku telah dipoles dengan bemda-bemda yanga ku tidak tahu bemda apa itu.

"Selesai...!!! Kau memang cantik adik manisku. Coba buka matamu"

Aku membuka mataku, tidak mengenal orang yang ada didalam cermin itu.

"I.....itu aku" tanyaku tak percaya.

Amara Pov End

****************

Author Pov

Sementara itu Kean sudah berada dirumahnya dari jam 5 sore tadi. Ibunya menyuruh Kean membawa stelan jas nya untuk dipakai pada saat makan malam nanti.

Saat ditanya ada acara apa, Ibunya selalu menjawab dengan kata "nanti kamu akan tau Kean".

Sementara kakak-kakak Kean serta adiknya juga ikut berkomplot dengan ibu mereka. Bahkan ayahnya yang selalu membela dia saat ia dikerjai ibu dan para kakaknya kinipun ikut berkomplot dengan ibunya.

"Apakah mereka balas dendam kepadaku, karena tidak memberitahu mereka atas kepulanganku" Kean bertanya pada dirinya sendiri.

Jam sudah menunjukan pukuk 7 malam, keluarga Kean sudah siap dimeja makan, terdengar suara mobil dari halaman rumah mereka.

"Sepertinya tamu kita sudah datang yah" ucap ibu Kean langsung menuju pintu depan dengan diikuti ayah Kean.

Kakak-kakak Kean serta adiknya juga mengikuti kedua orang tua mereka. Keanpun mengikuti melihat semua orang pergi menuju pintu depan.

Kean melihat tamu yang dimaksud Ibunya tadi, sepertinya rekan kerja ayahnya. Perasaan Kean semakin tidak enak, sampai matanya bertatap dengan wajah yang membuatnya kesal hari ini yang ikut balas menatapnya dengan mata membulat.

"Kau....!!!!" Seru mereka kompak.

Tbc

Ditunggu Bab 3 nya.

Maaf masih banyak typo.