"Baiklah jika begitu, aku ikut kakanda saja deh, kakanda kan yang ahli perang."
"Kalau begitu sebaiknya kita pergi ke gerbang Sfyra dan menunggu pasukan yang akan datang."
Pada gerbang Sfyra sudah menunggu dua orang Dubalang Ambawak dengan pakaian rapih tanpa perlengkapan perang mereka. Dubalang ini mendatangi Amartya lalu memberikan secarik kertas yang memiliki banyak info tentang kemiliteran dan kesatriaan para Dubalang yang akan bertempur bersamanya.
"Hmmm, tiga senjata jarak dekat, satu jauh dan beberapa meriam, bisakah aku meminta kalian membentuk empat regu? Dua dengan parisai (perisai), satu dengan kapak, dan satu dengan panukok (palu)." Ucap Amartya pada si Dubalang
"Tentu saja tuan, tipe zirah apa yang anda inginkan untuk masing-masing regu?"
"Tipe zirah?"
"Ya, kami punya tiga jenis zirah, berat, sedang dan ringan, anda pasti mengerti kelebihan dan kekurangan dari ketiganya tuan."