Disaat Damain dan Costancia sibuk berlarian memburu Istinggar Waraney yang tengah melarikan dirinya setelah tempat bersarangnya menjadi tak aman, Kiran telah selesai dengan pertemuannya dengan para Sarma dari sisi Dubalang, dan telah mendapatkan tiap racun yang mengalir di dalam tubuhnya ternetralisir.
"Sial, itu memakan waktu lebih lama dari yang aku perkirakan…"
Karabin Waraney itu berlari secepat yang ia bisa, melangkah layaknya burung yang berterbangan.
"Ia datang…"
Ucap Gumara dari balik perlindungan perisai dan bekas bongkahan dinding yang telah dimunculkan Damian sebelumnya.
"Siapa?"
Tanya Shanala penasaran dengan maksud dari pemuda itu.
"Waraney yang aku lawan…"
"Hah mana nya? Aku gak ngeliat siapa-siapa?"
"Tak ada waktu Shanala, mantrakan Enhancra yang baru kita bicarakan."
"Oke-oke! Sebentar nya!"