"Oh… ya, ini terasa lebih baik, tanganku tak lagi tersengat matahari."
Seisi zirah Gumara akhirnya telah diperbaiki oleh Nu Manah yang berada di pihak para bandit.
"Kau ini… sebegitutak nyamannya kah mentari di kulitmu?"
Tanya Damian penasaran.
"Nampaknya iya, aku selalu menggunakan pakaian tertutup selama di Daratan, baru sekarang aku menyadari hal ini."
Gumara menggerak-gerakkan tangannya, merasakan perbedaan yang terjadi setelah akhirnya seisi kulitnya tertutup.
"Hahahaha! Setidaknya kita tak perlu membangunkan aquarium hanya untukmu tinggal."
Tawanya lepas dan puas, seakan mencemooh betapa lemahnya Pelukis itu.
"Mohon maaf, tapi kami selalu tidur di ruang tak berair bahkan di bawah sana."
"Iya, Kuil Air yang kami tinggali diisi oleh udara bukan air."
Tanggap kedua Pelukis akan komentar merendahkan itu.
"Oh…"
Damian cukup kaget mendengarnya, ia memang teramat menyukai lautan, tapi ia tak tahu akan bagaimana Kuil Air terdesain.