Di tengah kesibukan mereka melihat-lihat bagaimana kota ini dipenuhi oleh kegiatan tak suci yang menjamur di mana-mana, Gumara dan Costancia mendadak sadar kalau posisi mereka saat ini juga tak dalam keadaan yang baik.
"Uh… Yang Mulia, apa saat ini kita sedang… dikepung?"
Belasan Painima muncul mengelilingi mereka dengan tatapan yang tidak sehat. Kedua pelukis itu tahu, situasi yang mereka alami saat ini amatlah buruk.
"Tenang Cia… tenang dan jangan lakukan hal bodoh."
Para Painima itu terus menjalan mendekat, mengerubungi Gumara sementara berusaha menyingkirkan Costancia dari sisinya.
"Hai tuan… ada maksud apa kemari?~"
"Main sama kita yuk~"
Mata tiap-tiap gadis Peri itu menyala merah pekat, mereka tengah burusaha untuk menggoda Gumara dengan sihir darah mereka.