Dengan cepat Gumara memutarkan kuas besarnya seraya melukiskan 4 batang senjata yang melayang di atas bahu dan kepalanya.
[Karya Air]
[Tingkat 6]
"(Tombak Ular)"
"Nyubessi Ula!"
Tergambarlah 4 tombak yang masing-masing matanya terarah kepada sang cumi-cumi raksasa.
Bersama dengan tangan kanannya yang masih tersibukkan oleh tentakel yang terus menerjang, Gumara mengayunkan kuas di tangan kirinya, memberi perintah pada keempat tombaknya untuk lekas menyerang hewan besar itu.
Dan melesatlah mereka, bagai peluru-peluru yang lapar, tertuju tepat pada mulut dari makhluk itu.
*Tang!* *Tak! *Kletak!* *klang!*
Hanya saja sayang, pemuda itu salah memperkirakan kekerasan dari lubang makanan sang cumi-cumi. Sepasang paruh yang terpasang di sana bisa dengan kuatnya menangkal keempat 4 tombak yang menerjang ke arahnya.
"Walah…"