"Gita, kami datang untuk berguru~"
Gumara dan Costancia pergi mendatangi wilayah Susu Peri mereka untuk bertemu sang Sindhen yang memiliki tumpukan lempengan batu berisikan informasi di ruang bawah Kuil Airnya.
"Berguru? Apa ada hubungannya dengan teman kalian di depan pintu Kuil ini?"
Kedua Pelukis itu memarkirkan paus angkut mereka di dalam (sebagian) Kuil Air semenjak wilayah ini masih belum punya Halte untuk menampung para paus angkut yang datang.
Sebagai seorang penjaga, Gita dapat dengan mudah melihat segala hal yang terjadi di wilayahnya, tanpa perlu minggat dari singgahsananya.
"Iyap, apa kamu punya batu-batu tentang mereka?"
Gumara tampak senang ia tak perlu barbasa-basi dan bisa langsung turun ke topik.
Walau sebenarnya ia tak sama sekali membenci menghabiskan waktu dengan Sindhen itu, ia sedang memiliki proyek megah yang ingin segera ia laksanakan.