Beberapa dari kalian yang mempelajari bagaimana Laut membagi dirinya, pasti cukup bingung bagaimana bisa wilayah-wilayah bagian yang berdiri tegak pada zona Mesopelagik, dapat kian subur dan bahkan sampai kusebut ideal.
Segelintir dari kalian mungkin juga sadar di saat Gumara mendatangi ruang bawah di Kuil Air yang disinggahi Gita, tempat itu bersisikan atmosfir kemerahan, yang memompa romansa mereka.
Padahal, zona Mesopelagik adalah zona di mana cahaya hampir sirna dari Lautan, tempat ini kian gelap, kebanyakan dari ikan-ikan di sini bahkan hampir buta, atau perlu membuat cahayanya sendiri (itupun tidak digunakan untuk melihat).
Jawabannya sederhana, karena Kuil Air, menciptakan atmosfirnya sendiri. Bangunan-bangunan ini kian sakti, mereka menyerap benih-benih cahaya yang datang, dan menduplikasi serta mengembangkannya.
Jika dilihat dari kejauhan, maka lantai-lantai yang menjadi wilayah dengan Kuil Air pada pusatnya, akan terlihat seakan Matahari tinggal di dalam Kuil itu.