Gumara pun berjalan mendekati Ruh Air yang bernaung di tengah sana, dan langkah lantang yang ia hentakkan, menarik perhatian makhluk itu.
"Tukang kontrak? Apa dia yang akan mengubah Kuil Air ini menjadi milik kita Yang Mulia?"
Tanya Costancia yang mengikutinya di belakang.
"Yap, setiap kuil punya satu, walau aku tak pernah berhasil menemukan dia yang tinggal di wilayah utama."
Mata Ruh Air itu mulai terbuka, ia memperhatikan kedua Pelukis yang saat ini berada di hadapannya, dan raut yang penuh hostilitas pun mulai berkerut di wajahnya.
"Kalian… tak memiliki darah yang sama!"
Ia membentak dan menunjukkan keganasannya, jelas sekali ia bukan makhluk yang bersahabat, setidaknya untuk saat ini.
"Apa ia bersikap waspada karena kita bukan anggota Scorpius Yang Mulia?"
Ruh itu jelas menggertak, akan tetapi Costancia tak tampak sedikitpun takut, namun penasaran akan mengapa ia bersikap demikian.