Oleh: Polar Muttaqin
[Seni Api]
[Tingkat 4]
"(Terjangan ke Atas)"
"Karis Puruk!"
Secepat peluru Manggala melesat dengan kedua tangannya menggenggam santinya yang telah diperpanjang.
*Shhraakk!*
Bagai kilatan pedang itu menyayat, membelek tubuh Yakhsa dari selangkang hingga ujung kepalanya. Darah mengucur deras, membanjiri wajah Manggala dengan warna hitam pekat yang begitu semu.
Para Algojo melihat Yakhsa itu di serang dan segera berlari ke arah si pemuda api dengan kapak besar mereka terangkat ke atas.
Akan tetapi seketika rantai-rantai es muncul dan membelenggu tangan mereka, menghalangi makhluk semu perkasa itu untuk mengayunkan senjatanya.
Tak lama setelahnya tiap luka di tubuh Yakhsa mulai tertutup kembali, seakan mereka tak pernah tertebas dari sedia kala.
"Kau dan aku topeng bangsat!"
Manggala dan Yakhsa yang telah mengeluarkan tombaknya saling menatap dengan tajam, seakan pandangan mereka mampu membelah udara disekelilingnya.