Oleh: Manggala Kaukseya
"Sedikit lagi… cahaya akan lenyap meninggalkan kita."
Benar… begitu matahari pergi, malam akan kehilangan kesunyiannya, dan tempat ini akan dipenuhi asap dan cahaya yang bergemerlap.
"Semua sudah siap kak."
Para Kaoma sudah bertumpu pada barisan mereka, dengan senjata terangkat, dan mata terpaku pada sarang musuh di depan sana.
"Baiklah, kita juga harus segera—"
*Chuu!*
Belum sempat aku bergerak, sebuah Cermin tengah menyala kian terang, dan bola energi yang kian besar tertembak darinya.
"Arrgh—"
Energi Void itu meledak, melahap para Kaoma yang tertembak olehnya, sampai darah dan suara yang melengking dari mulut mereka.
"Ghanimah!"
"Dimengerti!"
Dalam sekejap seisi area depan kami dipenuhi oleh benih-benih cahaya yang melayang-layang dengan warna siannya.