Oleh: Manggala Kaukseya
Hari ini kami sudah janjian dengan tim 173 dan 181 untuk berkumpul di Gerbang Timur dalam rangka memberangkatkan diri ke kota Iskandaria untuk menjalankan misi yang yelah dikomisikan oleh ibu Ultai dan gubernur di sana.
"Kak! Itu mereka!"
Langit masih teramat sendu karena fajar hendak datang menyambut pagi kami. Kedua tim junior yang saat ini dianggotai oleh kedua adikku, Lavani dan Lavanya, telah menyanggupi undangan kami untuk menjalankan misi ini.
Sebenarnya untuk tim 173 mereka tak akan mungkin bisa menolaknya, Lavani merupakan gadis yang galak dan cerewet, jika mereka berani tak menyanggupinya, gadis itu pasti sudah menghabisi mereka semua.
Benar-benar tim yang malang.
"Lavani! Lavanya! Himeka!"
Lalita melambaikan tangannya pada kedua tim yang sedang berjalan berdampingan sembari saling bertukar kata. Di antara 16 orang di sana ia hanya mengenali 3 dari mereka. Padahal ada satu gadis lagi yang merupakan relatif salah satu anggota tim kami.