Oleh: Manggala Kaukseya
"Lihat! Tidakkah senjata mereka familiar?"
"Ah benar, bukankah itu tumbuk lada?"
Setiap tentara Kaoma yang menopang senjata yang sama menggunakan seragam yang sama, akan tetapi untuk senjata yang berbeda penampilannya juga tak terlalu berbeda jauh.
Penyihir-penyihir Kaos (tak bisa disamakan dengan penyihir Uhndak), menggunakan pakaian yang lebih ringan dari para pengguna senapan.
Mereka tak menggunakan zirah dan seisi setelan mereka terpusat pada jubah panjang berwarnakan pasir gurun yang mereka kenakan.
Sementara untuk penutup kepala, mereka dan pengguna senapan sama-sama mengenakan tudung dan penutup wajah. Hanya para prajurit jarak dekat yang mengenakan sorban.
*!!!*
Para penyihir itu memantrakan sihir Kaos mereka dan benih-benih merah maroon mulai mengerubuni sisi luar tembok yang menghadap ke barisan Suanggi.