Oleh: Ghanimah Serenada
"Jangan lupa membeli pakaian penutup yang menutupi seisi tubuh kalian, sinar mentari tak bagus untuk kulit Kaoma, dan berbusana demikian sudah menjadi normal di luar ruangan."
Manggala tiba-tiba berbicara pada tiap anggota tim dari logam komunikasinya tepat setelah aku baru saja selesai dengan pemilihan pakaian kami, dan hendak berjalan menuju loket pembayaran.
Satu sudah pertanyaanku terjawab tentang adat berpakaian Kaoma. Benar ternyata mereka berusaha menutupi kulit mereka dari sinar matahari.
Tapi tetap saja… aku merasa agak kasihan dengan para militer mereka yang harus berpakaian serba tertutup, ditambah hawa panas dari ketatnya zirah mereka.
Sementara para warga biasa hanya menggunakan kain longgar yang mudah dilepas-pasangkan.
"Ada lagi yang dibutuhkan, nyonya?"
Tanya si gadis toko melihat diriku seperti baru saja teringat sesuatu.
"Iya, aku ingin kain yang melindungi kami dari teriknya dunia luar, satu untuk diriku dan satu untuk pria ini."