Oleh: Manggala Kaukseya
"Dak jangan lupa dikubur lagi ruangan kita, biar gak ada Suanggi tiba-tiba masuk terus ngambilin barang kita ataupun ngerecokin tubuh asli kita."
"Dimengerti, tuan."
Dengan pakaian terpasang rapih, perlengkapan yang lengkap dan persenjataan yang matang, kami ber-8 beranjak keluar dari ruang pengintaian kami dan berjalan menuju gerbang kota besar Uhndak Gurun.
"Apa tak apa kita asal masuk begitu saja?"
"Seharusnya tak apa, dari sejauh yang kita tahu para Uhndak tak bermusuhan antar satu sama lain, jadi mereka tak akan menghalau kita masuk ke dalam."
"Baiklah…"
Kami semua berjalan dalam barisan. Begitu sampai ke gerbang kota, disana terdapat 2 Uhndak Gurun yang berdiri pada masing-masing sisi gerbang dengan tombak di tangan mereka.
Fakta bahwa mereka memiliki penjaga gerbang bukankah berarti mereka melindungi akses ke kota ini dari sesuatu? Akankah mereka malah menjegat kita sebelum masuk ke dalam?
"Gimana ni Mang?"