Oleh: Manggala Kaukseya
"Argh… tubuhku… rasanya aneh…"
"Kak?"
Aku mendengar suara Lalita di sebelah kananku, memanggilku diriku, dan aku pun menoleh kepadanya.
"Ta? Itu kamu Ta?"
Tapi yang aku temukan hanyalah sebuah Uhndak tak berbusana, menatap ke arahku, dengan mata yang sama dengan yang dimiliki adikku.
"Wih! Kita benar-benar masuk ke dalam Uhndak!"
Tiba-tiba ia berteriak penuh semangat, melompat-lompat di dalam tubuh barunya, tanpa sedikitpun rasa khawatir dengan apa yang akan dan tengah terjadi. Ia masih menampakkan mentari memancar dari raut di wajahnya.
"Kita ada di dalam Uhndak… tubuh asli kita!?"
Aku pun dengan panik menoleh ke belakang, dan di sana aku temukan tubuh asliku tengah berdiri layaknya sebuah patung, statis dan… tak berelemen? Mata-mata kami semuanya kosong layaknya para Uhndak ini sebelumnya.
"Teh… ini tubuh kita… gak papa dibiarin kayak gini?"